Aku hanya ingin bercerita. Aku sekarang duduk di kelas 11 SMA. Banyak orang berkata zaman SMA adalah zaman senang-senang, zaman di mana kita bisa aktif ikut kegiatan bareng temen-temen. Tapi bagiku semua itu hanya harapan semu belaka.
Beberapa waktu yang lalu, pendaftaran pengurus OSIS yang baru sudah berlangsung dan ditutup pada hari ini. Sejak SMP aku sangat menyukai berorganisasi. Mulai menyiapkan bekal dengan mengikuti berbagai kepanitaan besar di SMA agar dapat mendaftar menjadi anggota OSIS yang baru. Tapi harapan itu enyah sudah, bagaimana tidak? Aku hidup di asrama yang penuh dengan jadwal yang harus aku taati serta pembina yang tidak terlalu mendukung kegiata anak asramanya.
Impianku untuk melanjutkan keaktifaknku pupus sudah saat orang tuaku juga tidak mendukungku, itu adalah hal terburuk sekaligus menyakitkan yang pernah aku terima. Selama kelas 10 aku berusaha meningkatkan nilaiku agar dapat mengikuti OSIS tapi ternyata hanya kenyataan pahit yang mejadi hasil dari perjuanganku. Ketika aku SMP, orang tuaku selalu mendukung apa pun yang aku perbuat, ditambah lagi aku hampir tidak pernah mendapatkan nilai merah di setiap pelajaran di sekolah, Entah mengapa sekarang mereka berubah? Mereka tidak mendukungku. Mereka memintaku untuk mengerti. Bagaimana aku bisa mengerti? Bagaimana saat aku tidak bisa lagi mengembangkan minatku, mengasah kemampuanku? Aku sudah berusaha mengikuti apa yang mereka inginkan, aku tetap bertahan di asrama sesuai dengan kemauan mereka, aku berusaha meningkatkan nilaiku karena mereka ingin aku diterima di fakultas kedokteran. Aku berusaha.
Aku tahu bagaimana pengorbanan orang tuaku sehingga mempunyai materi seperti sekarang, bagaimana semuanya? Tapi apa pantas mereka membandingkan itu. Tuhan menciptakan setiap umat-Nya berbeda. Bukan berarti aku ingin bebas, aku ingin dimanja. Hanya saja aku butuh wadah untuk menyalurkan bakatku. Jika memang mereka seperti ini, aku akan mengambil jalan hidupku sendiri. Aku akan memulai cita-cita yang aku mimpikan, Aku akan menjadi seorang pilot. Aku tidak mau lagi hidup di bawah bayang-bayang orang tuaku. Cukup sudah kekangan yang aku rasakan.
Kini saatnya aku memulai semua yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar